Pertamina Dorong Transformasi Aviasi dengan Penggunaan SAF
- Minggu, 27 Oktober 2024
Bali – PT Pertamina (Persero) semakin optimis dalam mengembangkan bisnis Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia. Keyakinan ini diungkapkan oleh Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, A. Salyadi Saputra, dalam sesi panel bertajuk “Global and Regional Collaboration Potential on Sustainable Aviation Fuel” yang digelar di acara Bali International Air Show 2024, Rabu (18/09), di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.
Salyadi menjelaskan bahwa Pertamina Grup akan berfokus pada pengembangan SAF dengan mengintegrasikan aspek teknologi, keuangan, dan dukungan kebijakan pemerintah untuk memastikan penggunaan SAF yang optimal di industri penerbangan nasional.
“Pertamina telah siap menghadirkan SAF. Melalui Pertamina Patra Niaga, kami sudah memperoleh lisensi Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive-European Union (RED-EU) sebagai langkah awal untuk menjadi pemasok SAF. Di samping itu, Pertamina tengah meningkatkan kemampuan kilang untuk mengembangkan ‘green refinery’, dengan harapan masyarakat dan komunitas internasional juga mendukung, karena ini adalah investasi masa depan yang menguntungkan semua pihak,” ujar Salyadi.
Baca JugaPLN Enjiniring Kembangkan Pasar Oksigen Rendah Karbon, Tim GOXY Raih Juara III di HLN ke-79
Salyadi juga menambahkan bahwa sebagai BUMN, Pertamina memiliki peran ganda: mendukung pemerintah dalam menjaga ketahanan energi nasional serta memastikan kinerja finansial yang sehat dan berkelanjutan. Menyadari potensi besar SAF bagi industri penerbangan, Pertamina serius mengembangkan bisnis ini sebagai bagian dari solusi energi ramah lingkungan.
“Kami sudah sukses dengan biofuel seperti B35 yang diterapkan di Indonesia dan berpotensi meningkat menjadi B40 atau B50. Dari sisi SAF, produk ini tidak hanya berpotensi untuk pasar domestik tetapi juga pasar global. Kami yakin Indonesia memiliki keunggulan kompetitif berkat melimpahnya sumber daya alam,” tutup Salyadi.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan keyakinannya bahwa Pertamina memiliki peluang besar dalam mengembangkan SAF untuk sektor penerbangan di Indonesia. Menurutnya, SAF di Indonesia akan berkembang lebih optimal melalui kolaborasi dengan mitra strategis, termasuk perusahaan global.
“Saya sangat mendukung inisiatif ini. Pertamina adalah perusahaan negara yang cukup tangguh. Namun, untuk target nol emisi tahun 2060, kita memerlukan kerjasama yang lebih luas, termasuk dengan negara-negara dan organisasi transportasi udara lain,” jelas Luhut.
Menurut Luhut, forum seperti ini sangat penting sebagai sarana berbagi pengalaman dan pengetahuan, sekaligus untuk membahas roadmap bahan bakar berkelanjutan di tingkat nasional dan global.
Sebagai perusahaan yang berkomitmen dalam transisi energi, Pertamina terus mendorong inisiatif yang mendukung pencapaian target Net Zero Emission 2060 dan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). Upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis Pertamina.
Tim Redaksi II
variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Apa Itu Press Release? Cara Efektif Meningkatkan Visibilitas Brand Kamu
- Selasa, 22 Oktober 2024
Berita Lainnya
Pertamina Layani Energi Hingga Pelosok dengan Tambahan 40 Penyalur BBM Satu Harga
- Rabu, 30 Oktober 2024
Pertamina Terus Layani Energi dengan Penambahan 40 Titik BBM Satu Harga
- Kamis, 31 Oktober 2024
Dengan 40 Penyalur Baru, Pertamina Layani Energi di Seluruh Nusantara
- Jumat, 01 November 2024
Pertamina Layani Energi Secara Merata, Tambah 40 Lokasi BBM Satu Harga
- Rabu, 30 Oktober 2024