Pertamina Tingkatkan Distribusi SAF bagi Penerbangan Rendah Emisi

Bali – PT Pertamina semakin memperkuat perannya dalam mendukung transisi energi di sektor penerbangan melalui perluasan distribusi Sustainable Aviation Fuel (SAF). Pada acara Bali International Airshow 2024 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Pertamina menyalurkan SAF kepada maskapai nasional Citilink. Langkah ini adalah wujud nyata komitmen bersama untuk mencapai peta jalan SAF yang disusun oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarives).

Distribusi SAF ini mempertegas komitmen Pertamina dalam menyediakan bahan bakar penerbangan yang lebih ramah lingkungan, sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target dekarbonisasi.

“Penyaluran pertama SAF di Bandara Ngurah Rai ini adalah bukti bahwa Indonesia mampu beradaptasi dengan perkembangan bauran energi di industri penerbangan internasional. SAF kini menjadi solusi jangka menengah untuk mengurangi jejak karbon penerbangan tanpa memerlukan modifikasi pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet,” ungkap Riva Siahaan, Direktur Utama PT Pertamina.

Baca Juga

PLN Enjiniring Kembangkan Pasar Oksigen Rendah Karbon, Tim GOXY Raih Juara III di HLN ke-79

Pertamina SAF telah memenuhi berbagai standar internasional, termasuk sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk program Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) serta Renewable Energy Directive-European Union (RED-EU). SAF dari Pertamina juga memenuhi standar keamanan yang ketat, diakui oleh American Society of Testing and Materials (ASTM), serta terdaftar sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).

“Langkah ini membuka era baru penerbangan berkelanjutan yang mampu mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil, sebab Pertamina SAF merupakan campuran dari bahan baku terbarukan, yaitu Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah,” tambah Riva.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Citilink Indonesia, Dewa Rai, menyampaikan bahwa kemitraan ini menjadi langkah strategis bagi Citilink untuk mendukung pengurangan emisi karbon, terutama di sektor penerbangan yang sangat berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Komitmen kami dalam mengurangi emisi karbon sangat didukung oleh Pertamina. Kami berharap, ke depan Pertamina akan terus memperluas penggunaan SAF, guna mendorong keberlanjutan di industri penerbangan, baik di Indonesia maupun global,” ungkap Dewa Rai.

Dewa Rai juga menjelaskan bahwa pada tahap awal kerja sama ini, Citilink telah berhasil melakukan uplifting SAF sebanyak 30 KL untuk empat hari acara Bali International Airshow 2024. Ini merupakan langkah awal yang memperlihatkan potensi besar SAF sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan untuk masa depan penerbangan.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso, dalam pernyataan terpisah, menyebutkan bahwa setelah sebelumnya bekerja sama dengan maskapai internasional, kini Pertamina juga memperluas pemasaran SAF ke maskapai nasional untuk mendukung penggunaan SAF di tanah air.

“Setelah sebelumnya kami bekerja sama dengan Virgin Australia Airlines, kini SAF Pertamina juga disalurkan ke Citilink. Harapannya, ke depan SAF akan semakin diminati dan berdampak positif terhadap pengurangan emisi karbon di industri penerbangan, baik di Indonesia maupun secara global,” jelas Fadjar.