Senin, 28 Oktober 2024

Pertamina Memperkenalkan AJP di Sorong: Menjelajahi Bisnis Hulu hingga Hilir di Tanah Papua

Pertamina Memperkenalkan AJP di Sorong: Menjelajahi Bisnis Hulu hingga Hilir di Tanah Papua

Jakarta, 13 September 2024 - PT Pertamina (Persero) telah melaksanakan sosialisasi Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2024 di Sorong. Selain menjelaskan tentang teknis AJP 2024, Pertamina juga memaparkan berbagai lini bisnisnya yang terintegrasi di Tanah Papua, mulai dari hulu hingga hilir.

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengungkapkan bahwa operasional Pertamina di Papua mencakup berbagai aspek, termasuk hulu migas, pengolahan, hilir, dan jaringan gas bumi. Pertamina juga memiliki rumah sakit yang melayani kesehatan masyarakat setempat.

“Pertamina terus meningkatkan operasional di Kawasan Timur Indonesia untuk memperkuat ketahanan energi dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di Papua dan Maluku,” jelas Fadjar.

Baca Juga

PLN Enjiniring Kembangkan Pasar Oksigen Rendah Karbon, Tim GOXY Raih Juara III di HLN ke-79

Sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai entitas Pertamina di Papua, seperti Pertamina EP Papua Field, RU VII Kasim, Pertamina Patra Niaga Regional Maluku-Papua, PT Perusahaan Gas Negara Kawasan Timur Indonesia, dan RS Pertamina Sorong.

Deni Kurniawan, Assistant Manager Papua Well Services PT Pertamina EP, menjelaskan bahwa Pertamina EP Papua Field mengelola empat lapangan migas: Klamono, Salawati, Sele-Linda, dan Wakamuk, yang berkontribusi pada ketahanan energi di Papua. “Produksi migas dari lapangan ini disalurkan dan diolah di Kilang Kasim menjadi produk unggulan,” tambah Deni.

Ferdy Saputra, Area Manager Comm, Rel, CSR, & Comp RU VII Kasim, menjelaskan bahwa Kilang Kasim adalah satu-satunya kilang pengolahan minyak di Indonesia Timur, dengan kapasitas mencapai 10 ribu barel per hari, memproduksi Pertalite, Biosolar B35, dan LSFO. Produk dari Kilang Kasim didistribusikan ke tujuh depot di wilayah Papua.

Edi Mangun, Area Manager Comm, Rel, & CSR Papua-Maluku PT Pertamina Patra Niaga (PPN), menyebutkan bahwa PPN memiliki infrastruktur distribusi energi yang terdiri dari 20 terminal, 1 Jobber, dan 12 Aviation Fuel Terminal (AFT), serta ratusan SPBU untuk transportasi darat, air, dan udara. “Distribusi BBM di Papua dan Maluku dilakukan dengan berbagai moda transportasi,” ujarnya.

Fuad Hamzah, Area Head Kawasan Timur Indonesia PT Perusahaan Gas Negara, menambahkan bahwa dengan dukungan APBN, PGN telah membangun 10.619 Sambungan Rumah (SR) di Kawasan Timur Indonesia, dan berencana memperkuat penyaluran gas bumi ke kawasan industri.

Selain itu, Pertamina juga menyediakan layanan kesehatan melalui RS Pertamina Sorong, yang fokus pada kesehatan dan keselamatan kerja. “Kami berkomitmen menyediakan layanan kesehatan yang mendukung pekerja,” ungkap dr. Felix dari rumah sakit tersebut.

Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dan terus mendorong program yang berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), selaras dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam semua operasionalnya.

Redaksi

Redaksi

variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pertamina dan FHCI Berkolaborasi Menghadapi Perubahan dalam Hubungan Industrial Modern

Pertamina dan FHCI Berkolaborasi Menghadapi Perubahan dalam Hubungan Industrial Modern

Pertamina Bersama FHCI Jawab Tantangan Industrial di Era Teknologi

Pertamina Bersama FHCI Jawab Tantangan Industrial di Era Teknologi

Pertamina Perkuat Sinergi dengan FHCI untuk Hubungan Industrial yang Kokoh

Pertamina Perkuat Sinergi dengan FHCI untuk Hubungan Industrial yang Kokoh

Pertamina dan FHCI Membangun Hubungan Industrial Era Modern yang Inklusif

Pertamina dan FHCI Membangun Hubungan Industrial Era Modern yang Inklusif

Pertamina Kolaborasi dengan FHCI Dorong Inovasi dalam Hubungan Industrial

Pertamina Kolaborasi dengan FHCI Dorong Inovasi dalam Hubungan Industrial