Sabtu, 02 November 2024

Jejak 29 Tahun PLN Indonesia Power dalam Menerangi Negeri dengan Inovasi

Jejak 29 Tahun PLN Indonesia Power dalam Menerangi Negeri dengan Inovasi

Jakarta - PLN Indonesia Power menginjak usia ke-29 tahun yang jatuh pada 3 Oktober 2024. Dalam perjalanannya, Subholding Generation Company Terbesar di Asia Tenggara ini telah menerapkan beragam terobosan dalam memenuhi kebutuhan listrik Indonesia dan kini terus mengakselerasi pemenuhan energi hijau menuju Net Zero Emission 2060. Pada era kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, PLN Indonesia Power berperan besar dalam mendukung holding company PT PLN Persero menjadi Top 500 Global Company dan perusahaan nomor satu pilihan pelanggan untuk solusi energi.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa saat ini PLN Indonesia Power telah mencapai tahap sebagai perusahaan yang berorientasi pada masa depan. Hal ini terlihat dari manuver bisnis dan komitmen kuat dalam mengembangkan energi bersih di Tanah Air.

Pada usianya yang ke-29 tahun, PLN Indonesia Power kini berhasil bergeser dari suatu perusahaan yang berorientasi ke masa lalu menjadi perusahaan yang berfokus pada masa depan. Darmawan melihat satu per satu tantangan yang telah dihadapi, PLN Indonesia Power berhasil mengubah kekuatannya menjadi kekuatan di masa depan.

Baca Juga

PLN Enjiniring Kembangkan Pasar Oksigen Rendah Karbon, Tim GOXY Raih Juara III di HLN ke-79

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengungkapkan bahwa untuk mencapai perjalanan hingga usia 29 tahun tentu tidaklah mudah. PLN Indonesia Power telah menjawab berbagai tantangan dalam memenuhi kebutuhan listrik di Tanah Air. PLN Indonesia Power pun telah mendeklarasikan untuk memulai tahap selanjutnya, yaitu Transformasi 20 setelah sukses dengan Transformasi 10 pada tahun ini.

Seiring bertambahnya usia, kinerja PLN Indonesia Power berkembang menjadi perusahaan yang lebih berkelanjutan dan unggul serta siap menjawab tantangan dan perubahan lanskap secara global kata Edwin.

Menurut Edwin, PLN Indonesia Power telah menjawab tantangan Growth Moonshot dan menjadikan perusahaan sebagai pemain global geothermal nomor dua di dunia dengan mengelola 11075 MW energi panas bumi. Di samping itu, PLN Indonesia Power juga sukses mengembangkan berbagai energi terbarukan serta energi hijau alternatif.

Yang terbaru, PLN Indonesia Power segera menghadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Air Jatigede 110 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Surya terapung di atas Waduk Singkarak 50 MW dan Saguling 60 MW yang bekerja sama dengan mitra global tier 1 serta berhasil menghadirkan Green Hydrogen Plant Kamojang yang dibangun untuk menjadi pionir ekosistem hidrogen dari hulu hingga ke hilirnya Hydrogen Refueling Station atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen yang berlokasi di Senayan Jakarta ujar Edwin.

PLN Indonesia Power berhasil merealisasikan pembangunan pabrik Solar PV pertama dan terbesar di Indonesia dengan menggandeng Top Tier Solar PV Manufacture. Hal tersebut merupakan bentuk dukungan PLN Indonesia Power terhadap program Accelerated Renewable Energy Development.

Di sisi lain, hadirnya PLTU Suralaya 9-10 yang mengusung teknologi Ultra Selective Catalyc Production semakin memperkuat komitmen korporasi dalam pengembangan pembangkit rendah karbon. PLTU Suralaya 9-10 yang juga merupakan pembangkit hybrid pertama di Indonesia ini juga memanfaatkan amonia hijau dan hidrogen hijau sebagai energi primernya.

Dalam mengakselerasi transisi energi, PLN Indonesia Power telah menjalankan proyek Hijaunesia yang dimulai dari tahun 2023. Pengembangan proyek EBT dilakukan di 13 lokasi di Indonesia dengan membangun 12 Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan 1 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu dengan total kapasitas 1055 MW yang dilaksanakan secara bundling untuk mengakselerasi prosesnya.

Untuk mendukung upaya transisi energi yang berkelanjutan, PLN Indonesia Power berkomitmen untuk menjalankan program penurunan emisi karbon dan peningkatan efisiensi energi demi mewujudkan masa depan energi yang lebih hijau serta berkelanjutan.

Hal ini dibuktikan dengan penerbitan perdana Sertifikat Penurunan Emisi PLTM Gunung Wugul yang diperdagangkan di Bursa Carbon Indonesia. Selain itu, korporasi juga menjalankan program cofiring sebagai green booster transisi energi yang memanfaatkan biomassa sebagai energi primer di PLTU.

PLTU Sintang sukses menerapkan firing 100 persen biomassa dalam 24 jam secara kontinu, lima unit lain sudah uji coba 100 persen, dan 15 unit lainnya sudah terimplementasi cofiring biomassa. Selain itu, PLN Indonesia Power juga telah sukses melakukan uji coba cofiring green hidrogen natural gas di PLTDG Pesanggaran dan selanjutnya melakukan uji cofiring green amonia di PLTU Labuan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi emisi karbon dan siap mendukung Net Zero Emission 2060 ujar Edwin.

Edwin menambahkan, dalam mendukung kemajuan kinerja perusahaan perlu adanya transformasi digital. Melalui Advanced Analytic dan Machine Learning, PLN Indonesia Power mampu meningkatkan kinerja aset menjadi lebih efisien dan andal sesuai standar best practice dunia.

Redaksi

Redaksi

variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pertamina Gencar Membangun Jaringan untuk Layani Energi di Daerah Tertinggal

Pertamina Gencar Membangun Jaringan untuk Layani Energi di Daerah Tertinggal

Pertamina Berupaya Keras Layani Energi dengan Tanggung Jawab Sosial

Pertamina Berupaya Keras Layani Energi dengan Tanggung Jawab Sosial

Pertamina Ciptakan Akses Mudah untuk Layani Energi di Seluruh Wilayah

Pertamina Ciptakan Akses Mudah untuk Layani Energi di Seluruh Wilayah

Pertamina Mendorong Kesadaran Masyarakat tentang Pentingnya Layani Energi

Pertamina Mendorong Kesadaran Masyarakat tentang Pentingnya Layani Energi

Pertamina Gencar Inovasi dalam Layani Energi yang Efisien

Pertamina Gencar Inovasi dalam Layani Energi yang Efisien