PLN Indonesia Power dan Mitra Global Bersinergi untuk Energi Hijau di Tahun 2060
- Selasa, 01 Oktober 2024
Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) berpartisipasi dalam Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 dengan meluncurkan berbagai terobosan untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Terbaru, PLN IP menggandeng ACWA Power, Pupuk Indonesia, dan PLN Energi Primer Indonesia dalam pengembangan green hydrogen terintegrasi. Selain itu, PLN IP juga bekerja sama dengan Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI) Corporation untuk program ammonia cofiring, keduanya bertujuan untuk mengembangkan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa PLN IP telah melakukan berbagai inovasi dalam transisi energi dan mencapai target NZE 2060, mulai dari pengembangan EBT hingga penerapan teknologi untuk menurunkan emisi karbon.
"PLN Indonesia Power fokus pada penurunan emisi karbon di sektor kelistrikan, serta perhatian pada pengurangan emisi di sektor transportasi melalui pengembangan ekosistem hidrogen," ungkap Edwin.
Baca JugaPLN Enjiniring Kembangkan Pasar Oksigen Rendah Karbon, Tim GOXY Raih Juara III di HLN ke-79
Edwin menambahkan bahwa untuk mempercepat pengembangan EBT dan inovasi dalam mengurangi emisi, PLN Indonesia Power melibatkan mitra global seperti ACWA Power dan IHI Corporation. Kedua perusahaan ini berkolaborasi dengan PLN dalam mengembangkan potensi EBT di Indonesia.
Bersama ACWA Power, Pupuk Indonesia, dan PLN Energi Primer Indonesia, PLN Indonesia Power akan mengembangkan Garuda Hidrogen Project, yang bertujuan menghasilkan green hydrogen dari pemanfaatan energi hijau yang bersumber dari pembangkit EBT. Proyek ini ditargetkan menghasilkan sekitar 15 KTPA green hydrogen, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam peningkatan penggunaan energi hijau.
"PLN IP berkomitmen untuk terus melakukan upaya dalam memenuhi kebutuhan energi terbarukan yang berkelanjutan. Green hydrogen merupakan salah satu inovasi yang kita miliki, melalui pembangkit yang bertransformasi menjadi lebih bersih dan hijau, potensi ini sangat baik untuk dikembangkan," ujar Edwin.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa green hydrogen akan menjadi bahan baku utama dalam produksi amonia hijau, yang digunakan oleh Pupuk Indonesia untuk memproduksi pupuk urea dan NPK. Langkah ini mendukung keberlanjutan pasokan bahan baku bagi industri pupuk nasional dan ketahanan pangan.
"Kami tidak hanya memastikan kelancaran produksi tetapi juga mengamankan ketersediaan bahan baku. Langkah ini mengurangi ketergantungan pada bahan baku yang tidak terbarukan, mengingat sumber daya tersebut, seperti gas alam, akan habis. Ini adalah strategi kami untuk mengganti gas alam dengan air, memastikan Pupuk Indonesia dapat terus memasok pupuk bagi petani dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional," jelas Rahmad.
Salman Baray, Vice President South & South East Asia dari ACWA Power, menyatakan bahwa kerjasama antara PLN Indonesia Power dan ACWA Power dapat menjadi pelopor dalam pengembangan green hydrogen sebagai bahan baku industri rendah emisi.
"Kami optimis bahwa kerjasama ini dapat mendukung penurunan emisi dan memperlambat laju perubahan iklim," tuturnya.
Sementara itu, kolaborasi PLN Indonesia Power dengan IHI Corporation mencakup teknologi penyesuaian pada boiler Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan untuk mendukung program ammonia cofiring, yang merupakan salah satu upaya dalam mempercepat transisi energi.
Edwin menegaskan bahwa untuk melakukan penyesuaian teknologi, diperlukan modifikasi pada burner di boiler PLTU Labuan.
Dengan kolaborasi ini, PLN Indonesia Power dan IHI Corporation berharap dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi gas rumah kaca secara signifikan.
"Teknologi burner dan vaporizer yang dikembangkan oleh IHI Corporation dalam memodifikasi boiler pembangkit akan memberikan peluang bagi PLN Indonesia Power dan PLN Group untuk menjadi salah satu pemain utama dalam pasar energi hijau global," jelas Edwin.
Souichi Nakajima, Chief Representative Indonesia Business Development Headquarters IHI Corporation, menyambut baik kerjasama ini dan berkomitmen untuk terus fokus pada teknologi energi hijau yang inovatif. Mencapai netralitas karbon dengan menggunakan cofiring green ammonia dalam fasilitas pembangkit listrik termal menjadi salah satu fokus pengembangan.
"Kami bangga dapat bermitra dengan PLN Indonesia Power dalam menerapkan teknologi green ammonia. Kami yakin bahwa teknologi ini akan membawa perubahan signifikan dalam transisi energi bersih, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia," tutup Souichi Nakajima.
Redaksi
variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Apa Itu Press Release? Cara Efektif Meningkatkan Visibilitas Brand Kamu
- Selasa, 22 Oktober 2024