Kamis, 17 Oktober 2024

Sri Mulyani: Penerimaan Negara 2025 Hampir Capai Rp3.000 Triliun, Mengumpulkan Pajak Tidak Mudah

Sri Mulyani: Penerimaan Negara 2025 Hampir Capai Rp3.000 Triliun, Mengumpulkan Pajak Tidak Mudah

JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan tantangan yang semakin besar dalam mengumpulkan penerimaan pajak. Hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya target penerimaan negara yang dipatok pemerintah dari tahun ke tahun. Bahkan, pada tahun 2025, target penerimaan negara hampir mencapai angka Rp3.000 triliun.

Sri Mulyani menyampaikan bahwa pada tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto, pemerintah menargetkan penerimaan negara sebesar Rp2.996,9 triliun.

"Ini rekor terbaru dari penerimaan negara, mendekati Rp3 ribu triliun di mana penerimaan pajak (peserta bertepuk tangan). Boleh lah ditepuk tangani, susah, loh, ngumpulin pajak. Kalau gampang ya tidak perlu tepuk tangan,” ungkap Sri Mulyani dengan nada candaan.

Baca Juga

PGN Raih Penghargaan Subroto, Komitmen pada Keselamatan Energi.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa total pendapatan negara pada 2025 terdiri dari penerimaan perpajakan (pajak dan cukai) sebesar Rp2.490,9 triliun, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp505,4 triliun. Target ini dinilai cukup ambisius, namun realistis, jika laju pertumbuhan ekonomi tetap dipertahankan. “Target ini cukup ambisius namun realistis, sehingga bisa menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di satu sisi, dan di sisi lain mampu memenuhi kebutuhan belanja pemerintah baru,” ujarnya.

Lebih lanjut, Menkeu juga merinci anggaran belanja negara yang disiapkan untuk tahun 2025 sebesar Rp3.613,1 triliun. Anggaran ini terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.693 triliun dan transfer ke daerah senilai Rp919 triliun. Dengan anggaran belanja sebesar itu, defisit APBN 2025 diperkirakan mencapai 2,53 persen dari PDB atau setara dengan Rp616 triliun.

"Defisit didesain di 2,53 persen dari GDP atau nominalnya Rp616 triliun, dari postur ini kami telah terus berkonsultasi, berkoordinasi dengan tim transisi dan sinkronisasi, serta presiden terpilih," tambah Sri Mulyani.

Sri Mulyani menegaskan bahwa pencapaian target penerimaan pajak bukanlah hal yang mudah. Meski terlihat ambisius, target ini harus diupayakan dengan strategi yang matang untuk menjaga momentum ekonomi dan memenuhi kebutuhan belanja negara.

"Mengumpulkan pajak itu tidak mudah, jika tidak ada upaya kolektif yang kuat, target ini bisa sulit tercapai," tutupnya.

Redaksi

Redaksi

variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pertamina Hulu Energi Menangkan Lelang WK Melati, Tunjukkan Dukungan pada Ketahanan Energi

Pertamina Hulu Energi Menangkan Lelang WK Melati, Tunjukkan Dukungan pada Ketahanan Energi

Pertamina Hulu Energi Raih WK Melati, Dukung Potensi Eksplorasi Baru di Sulawesi

Pertamina Hulu Energi Raih WK Melati, Dukung Potensi Eksplorasi Baru di Sulawesi

Pertamina Hulu Energi: Pemenang Lelang WK Melati dan Peluang Baru Energi Nasional

Pertamina Hulu Energi: Pemenang Lelang WK Melati dan Peluang Baru Energi Nasional

Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024: Riders Parade Disambut Meriah oleh Masyarakat

Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024: Riders Parade Disambut Meriah oleh Masyarakat

PLN Icon Plus Dorong Perubahan Di Fordigi Summit 2024 Melalui Inovasi Digital

PLN Icon Plus Dorong Perubahan Di Fordigi Summit 2024 Melalui Inovasi Digital