Jumat, 18 Oktober 2024

Green Refinery Cilacap: Subholding BUMN Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan Kesiapan Energi Hijau

Green Refinery Cilacap: Subholding BUMN Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan Kesiapan Energi Hijau

JAKARTA - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus maju dengan proyek "Green Refinery Cilacap", yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan target produksi biofuel sebesar 6.000 barel untuk mendukung target pemerintah mencapai 23% bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) pada tahun 2025.

Isnanto Nugroho, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis KPI, menyatakan bahwa KPI secara aktif mencari mitra strategis untuk Green Refinery Cilacap. Proyek ini terus berjalan sesuai rencana, dengan KPI saat ini sedang melakukan proses seleksi mitra strategis, termasuk bank, lembaga kredit ekspor, dan lembaga multilateral. Paparan Isnanto ini disampaikan dalam acara "Opportunities Matching – Green Refinery Cilacap" pada Pertamina Investor Day bulan Juni yang lalu, menarik perhatian ratusan investor domestik dan internasional.

Isnanto juga menjelaskan keunggulan Green Refinery Cilacap sebagai investasi, termasuk statusnya sebagai Proyek Strategis Nasional yang didukung oleh kerangka kebijakan yang kuat, serta lokasinya di lahan yang sudah dimiliki oleh Pertamina.

Baca Juga

Penghargaan Bergengsi di IQSA 2024, PLN Icon Plus Raih 4 Trofi Berkat K3

Hermansyah Y Nasroen, Sekretaris Perusahaan KPI, menambahkan bahwa Green Refinery Cilacap memiliki nilai strategis yang besar sebagai investasi, dengan kemampuannya untuk memproduksi Hydrotreated Vegetable Oil, Sustainable Aviation Fuel, dan Bionafta, yang merupakan produk ramah lingkungan. Proyek ini juga dianggap memberikan nilai tambah bagi Indonesia dengan memanfaatkan sumber daya biofuel yang melimpah, didukung oleh pengalaman dan keahlian KPI dalam bisnis kilang dan petrokimia.

Green Refinery Cilacap, yang akan meningkatkan kapasitas produksi dari 3.000 barel menjadi 6.000 barel, akan fokus pada pengolahan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), Sustainable Aviation Fuel (SAF), dan Bionafta dari Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah. Fasilitas baru ini akan dilengkapi dengan infrastruktur termasuk Palm Oil Treater, Faractionator, dan fasilitas Offsite.

Sebagai bagian dari komitmen KPI terhadap prinsip ESG (Environment, Social & Governance), anak perusahaan Pertamina ini terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan menerapkan Sepuluh Prinsip Universal dari UNGC dalam operasionalnya. KPI bertekad untuk terus menjalankan bisnis secara profesional demi mencapai visinya sebagai perusahaan kilang minyak dan petrokimia kelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab secara sosial, dan memiliki tata kelola perusahaan yang baik.

Redaksi

Redaksi

variaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Wakil Ketua Panitia Pemilihan Ketua Umum ILUNI FHUI Berharap Kandidat Mampu Kelola Keragaman

Wakil Ketua Panitia Pemilihan Ketua Umum ILUNI FHUI Berharap Kandidat Mampu Kelola Keragaman

Hakim MK Arsul Sani: Pemilihan Ketua ILUNI FHUI Harus Bermartabat dan Demokratis

Hakim MK Arsul Sani: Pemilihan Ketua ILUNI FHUI Harus Bermartabat dan Demokratis

Pertamina Hulu Energi Memenangkan Lelang WK Melati, Era Baru Energi di Indonesia

Pertamina Hulu Energi Memenangkan Lelang WK Melati, Era Baru Energi di Indonesia

MyPertamina Membantu UMKM Go Digital di Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024

MyPertamina Membantu UMKM Go Digital di Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024

Hakim MK Arsul Sani: Pemilihan Ketua ILUNI FHUI Harus Bermartabat dan Demokratis

Hakim MK Arsul Sani: Pemilihan Ketua ILUNI FHUI Harus Bermartabat dan Demokratis