25 Persen Produksi Migas Nasional Berasal dari Blok Rokan Pertamina: Bukti Kemampuan Perusahaan BUMN

JAKARTA-Presiden Joko Widodo memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2024 di Blok Rokan, sebuah acara yang dihadiri ribuan peserta di Lapangan Garuda Pertamina Hulu Rokan, Dumai, pada Sabtu (1/6).

Blok Rokan dipilih oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai lokasi utama peringatan ini karena simbolisnya sebagai pusat ketahanan energi negara. Pemilihan ini diharapkan dapat memperkuat semangat nasionalisme, kebanggaan, dan persatuan bangsa.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya mengelola sumber daya strategis untuk kesejahteraan rakyat, dengan Blok Rokan di Riau sebagai salah satu contoh yang signifikan. Dia juga menyoroti pentingnya kedaulatan ekonomi untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan nasional.

Baca Juga

19 Tahun PEPC Regional Indonesia Timur Mengabdi untuk Keberlanjutan Energi dan Kolaborasi yang Efektif

Jokowi mencatat bahwa setelah pengambilalihan saham mayoritas Freeport, langkah serupa dilakukan dengan Blok Rokan, yang merupakan blok migas terbesar dalam sejarah perminyakan Indonesia yang sebelumnya dikelola oleh perusahaan asing. Dia menyoroti bahwa produksi di Blok Rokan telah mencapai 162 ribu barel per hari, yang menggambarkan kontribusinya yang besar terhadap produksi nasional.

Presiden juga menekankan bahwa langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya lebih luas untuk mencapai kedaulatan politik dan ekonomi yang lebih besar, sehingga kita bisa mandiri tanpa ketergantungan pada pihak asing.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, menyatakan bahwa Blok Rokan memiliki peran sentral dalam membangun kedaulatan energi nasional. Dia menegaskan bahwa manajemen yang profesional oleh Pertamina telah mengembalikan Blok Rokan ke pangkuan Indonesia, menandakan kembalinya kedaulatan di sektor energi.

Nicke menambahkan bahwa Pertamina berkomitmen untuk mengelola sumber daya energi secara adil dan efisien, sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, sambil terus mendorong target global untuk mencapai Net Zero Emission 2060. Ini semua merupakan bagian dari komitmen Pertamina dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dengan menerapkan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam semua operasinya.