Pertamina Gencar Membangun Jaringan untuk Layani Energi di Daerah Tertinggal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 19:15:25 WIB

Ternate - PT Pertamina (Persero) melanjutkan upayanya dalam menyediakan akses energi yang merata di seluruh Indonesia dengan menambahkan 40 lokasi baru untuk Lembaga Penyalur BBM Satu Harga. Dari jumlah tersebut, 14 titik berada di Klaster Maluku-Papua, 12 titik di Klaster Sulawesi-Nusa Tenggara, dan masing-masing 7 titik di Klaster Kalimantan dan Sumatera.

Peresmian lokasi-lokasi baru ini berlangsung di Fuel Terminal Ternate, Maluku Utara, pada Rabu, 30 Oktober 2024, dengan kehadiran Wakil Menteri ESDM Yuliot, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, dan Kepala BPH Migas Erika Retnowati.

Yuliot menjelaskan bahwa Program BBM Satu Harga merupakan dukungan terhadap 17 program prioritas yang dicanangkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo dan Gibran, termasuk pencapaian swasembada energi.

"Program ini ditujukan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas. BBM Satu Harga adalah kebijakan pemerintah untuk menciptakan kesejahteraan yang merata dan mengurangi ketimpangan sosial. Penting untuk menjaga kelangsungan program ini demi visi Indonesia Emas 2045," ujar Yuliot.

Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, menekankan pentingnya pengawasan terhadap Program BBM Satu Harga agar dapat memberikan dampak positif, terutama bagi daerah terpencil.

“Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 36 tahun 2016, kami bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan program ini melalui Badan Usaha yang ditunjuk. Sejak tahun 2017, kami telah aktif mendukung pembangunan penyalur BBM Satu Harga untuk mencapai semua target yang telah ditetapkan," jelasnya.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menegaskan bahwa Program BBM Satu Harga mencerminkan komitmen Pertamina untuk menyediakan energi yang terjangkau bagi masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

"Peresmian 40 lembaga penyalur BBM Satu Harga ini merupakan bagian dari usaha kami untuk memastikan aksesibilitas dan keterjangkauan energi bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Riva.

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menjelaskan bahwa pembangunan BBM Satu Harga adalah langkah strategis untuk memastikan pemerataan energi di wilayah 3T.

“Sejak 2017, kami telah mendirikan lebih dari 500 titik penyalur BBM Satu Harga sebagai upaya untuk memperkuat ketahanan energi nasional," ungkapnya.

Pertamina berkomitmen untuk mempercepat pengembangan program ini dan mengoptimalkan infrastruktur distribusi energi agar ketersediaan di wilayah 3T memenuhi prinsip availability, accessibility, affordability, acceptability, dan sustainability.

"Distribusi BBM Satu Harga dilakukan dengan memanfaatkan berbagai moda transportasi, baik darat, laut, maupun udara, termasuk pesawat khusus. Kami berkomitmen untuk menjaga ketersediaan energi yang berkelanjutan," tambah Fadjar.

Selain itu, Pertamina berupaya untuk menjaga harga BBM agar tetap terjangkau. Harga BBM yang sebelumnya berkisar antara Rp30 ribu hingga Rp100 ribu per liter kini disamakan dengan harga yang ditetapkan pemerintah, yaitu Solar Rp6.800 dan Pertalite Rp10.000 per liter. Ketersediaan BBM Satu Harga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui berbagai program yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua langkah ini mencerminkan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam semua lini operasi dan bisnis Pertamina.

Terkini