Jakarta – PT Pertamina (Persero) baru saja menggelar sosialisasi Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2024 di Sorong. Selain memberikan informasi teknis terkait AJP 2024, Pertamina juga memaparkan secara rinci operasional bisnisnya yang terintegrasi dari sektor hulu hingga hilir, yang aktif di wilayah Tanah Papua.
Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menjelaskan bahwa Pertamina memiliki cakupan bisnis yang cukup lengkap di Papua, mencakup operasi hulu migas, pengolahan, hilir, dan penyediaan jaringan gas bumi. Bahkan, Pertamina juga memiliki jaringan rumah sakit yang mendukung kesehatan masyarakat di Papua.
“Pertamina berkomitmen untuk terus mengembangkan operasionalnya di Kawasan Timur Indonesia guna memperkuat ketahanan energi, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di Papua dan Maluku,” ungkap Fadjar.
Sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai entitas dari grup Pertamina yang beroperasi di Papua, termasuk Pertamina EP Papua Field, RU VII Kasim, Pertamina Patra Niaga Regional Maluku – Papua, PT Perusahaan Gas Negara Kawasan Timur Indonesia, serta RS Pertamina Sorong.
Deni Kurniawan, Assistant Manager Papua Well Services PT Pertamina EP, mengungkapkan bahwa Pertamina EP Papua Field mengelola empat lapangan migas, yaitu Lapangan Klamono, Salawati, Sele-Linda, dan Unitisasi Wakamuk, yang secara strategis menopang ketahanan energi di Papua.
“Produksi migas dari lapangan ini kemudian diproses di Kilang Kasim, menghasilkan berbagai produk unggulan,” ujar Deni.
Ferdy Saputra, Area Manager Comm, Rel, CSR, & Comp RU VII Kasim, menambahkan bahwa Kilang Kasim adalah satu-satunya kilang pengolahan minyak di Indonesia bagian timur.
“Kapasitas Kilang Kasim mencapai 10 ribu barel per hari, dengan produk utama seperti Pertalite, Biosolar B35, dan LSFO,” tutur Ferdy.
Lebih lanjut, Ferdy menjelaskan bahwa produk dari Kilang Kasim didistribusikan ke tujuh depot, yakni Sorong, Biak, Serui, Jayapura, Wayame, Manokwari, dan Tual.
“Kilang Kasim menggunakan teknologi ramah lingkungan dengan gas sebagai bahan bakar utama,” tambah Ferdy.
Edi Mangun, Area Manager Comm, Rel, & CSR Papua-Maluku PT Pertamina Patra Niaga (PPN), mengungkapkan bahwa PPN memiliki infrastruktur distribusi energi yang meliputi 20 terminal, 1 Jobber, dan 12 Aviation Fuel Terminal (AFT), serta 476 SPBU darat, 162 SPBU air, dan 15 SPBU udara untuk memenuhi kebutuhan distribusi energi di Papua dan Maluku.
“Distribusi BBM di Papua dan Maluku memanfaatkan berbagai moda transportasi, seperti darat, laut, sungai, bahkan pesawat khusus,” ujar Edi.
Fuad Hamzah, Area Head Kawasan Timur Indonesia PT Perusahaan Gas Negara, menambahkan bahwa dengan dukungan APBN, PGN telah berhasil membangun 10.619 Sambungan Rumah (SR) di Kawasan Timur Indonesia, termasuk di Wajo, Banggai, dan Sorong.
“Kami akan memperkuat jaringan gas bumi melalui kerja sama dengan kawasan industri di Kawasan Timur Indonesia,” ujar Fuad.
Selain di sektor energi, Pertamina juga telah menyediakan layanan kesehatan melalui RS Pertamina Sorong. Rumah sakit ini menyediakan layanan kesehatan terpadu, terutama dalam aspek kesehatan dan keselamatan kerja, untuk memastikan ketersediaan tenaga kerja yang sehat dan bugar.
“Layanan kesehatan kerja kami difokuskan pada upaya preventif dan promotif untuk mendukung kesehatan para pekerja,” ujar dr. Felix, tenaga medis di RS Pertamina Sorong.
Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission pada 2060, dengan terus menjalankan program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), sesuai dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.