29 Tahun PLN Indonesia Power: Menjadi Pionir dalam Energi Bersih

Jumat, 18 Oktober 2024 | 12:41:39 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) merayakan ulang tahun ke-29 pada 3 Oktober 2024. Dalam perjalanan yang panjang ini, perusahaan yang merupakan bagian dari _Subholding Generation Company_ terbesar di Asia Tenggara telah mengimplementasikan berbagai inovasi untuk memenuhi kebutuhan listrik di Tanah Air, serta berkomitmen untuk mencapai _Net Zero Emission_ pada 2060. Di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, PLN IP telah berkontribusi besar dalam menjadikan PT PLN (Persero) sebagai salah satu dari _Top 500 Global Company_ dan pilihan utama untuk solusi energi di Indonesia.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menyatakan bahwa PLN Indonesia Power telah bertransformasi menjadi perusahaan yang lebih fokus pada masa depan, dengan berbagai strategi bisnis yang mendukung pengembangan energi bersih.

“Di usia yang ke-29, PLN Indonesia Power telah berhasil mengubah diri dari perusahaan yang melihat ke belakang menjadi perusahaan yang berorientasi ke depan. Kami telah menghadapi berbagai tantangan dan kini siap untuk masa depan,” ungkap Darmawan.

Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power, menambahkan bahwa perjalanan hingga mencapai 29 tahun bukanlah hal yang mudah. PLN IP siap melanjutkan Transformasi 2.0 setelah sukses dengan Transformasi 1.0 di tahun ini.

“Seiring bertambahnya usia, PLN Indonesia Power semakin berkelanjutan dan mampu menghadapi tantangan serta dinamika global,” kata Edwin.

Saat ini, PLN Indonesia Power menjadi _Global Player Geothermal_ nomor dua di dunia, mengelola 1.107,5 MW energi panas bumi, serta berinovasi dalam pengembangan energi terbarukan.

Proyek terbaru meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede dengan kapasitas 110 MW, PLTS terapung di Waduk Singkarak sebesar 50 MW, dan _Green Hydrogen Plant_ di Kamojang. Semua ini dilakukan dengan menggandeng mitra global terkemuka.

Edwin juga menekankan keberhasilan pembangunan pabrik Solar PV terbesar di Indonesia sebagai dukungan terhadap program _Accelerated Renewable Energy Development_ (ARED). Selain itu, PLTU Suralaya 9-10 yang mengusung teknologi _Ultra Selective Catalytic Production_ semakin menguatkan komitmen korporasi terhadap pembangkit rendah karbon.

PLN Indonesia Power menjalankan proyek Hijaunesia, yang dimulai pada 2023, mencakup pembangunan 12 PLTS dan 1 PLTB dengan total kapasitas 1.055 MW. 

Perusahaan berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi, seperti dibuktikan oleh penerbitan sertifikat penurunan emisi dari PLTM Gunung Wugul yang diperdagangkan di Bursa Carbon Indonesia. Inisiatif _cofiring_ yang memanfaatkan biomassa di PLTU juga telah berhasil diimplementasikan.

Edwin menambahkan bahwa transformasi digital melalui _Advanced Analytics_ dan _Machine Learning_ akan terus meningkatkan efisiensi dan keandalan aset PLN Indonesia Power.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai PLN Indonesia Power, kunjungi portal www.plnindonesiapower.co.id.

Terkini