PLN Indonesia Power: 29 Tahun Inovasi dalam Sektor Energi

Kamis, 17 Oktober 2024 | 12:54:36 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) merayakan ulang tahun ke-29 pada 3 Oktober 2024. Selama hampir tiga dekade, perusahaan yang menjadi bagian dari _Subholding Generation Company_ terbesar di Asia Tenggara ini telah meluncurkan berbagai inovasi untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia dan berkomitmen menuju _Net Zero Emission_ pada 2060. Di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, PLN IP berperan penting dalam menjadikan PT PLN (Persero) sebagai salah satu dari _Top 500 Global Company_ dan pilihan utama pelanggan dalam solusi energi.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menyatakan bahwa PLN Indonesia Power kini bertransformasi menjadi perusahaan yang lebih visioner, dengan fokus pada pengembangan energi bersih untuk masa depan.

“Pada usia 29 tahun, PLN Indonesia Power telah berhasil beralih dari perusahaan yang berorientasi pada masa lalu menjadi perusahaan yang memandang ke depan. Kami telah siap menghadapi berbagai tantangan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik,” jelas Darmawan.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, mengungkapkan bahwa perjalanan selama 29 tahun penuh tantangan. Kini, PLN IP siap melanjutkan Transformasi 2.0 setelah sukses dengan Transformasi 1.0 tahun ini.

“Dengan bertambahnya usia, PLN Indonesia Power menjadi lebih berkelanjutan dan siap untuk menghadapi perubahan di tingkat global,” kata Edwin.

PLN Indonesia Power saat ini menjadi _Global Player Geothermal_ kedua di dunia, mengelola 1.107,5 MW energi panas bumi, dan terus mengembangkan energi terbarukan.

Beberapa proyek terbaru termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede 110 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Waduk Singkarak 50 MW, dan _Green Hydrogen Plant_ di Kamojang. Semua proyek ini bekerja sama dengan mitra global terkemuka.

Edwin juga menyoroti keberhasilan pembangunan pabrik Solar PV terbesar di Indonesia, sebagai bagian dari program _Accelerated Renewable Energy Development_ (ARED). Selain itu, PLTU Suralaya 9-10 yang menggunakan teknologi _Ultra Selective Catalytic Production_ semakin memperkuat komitmen perusahaan terhadap energi rendah karbon.

PLN Indonesia Power telah memulai proyek Hijaunesia sejak 2023, yang mencakup pembangunan 12 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan 1 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW.

Perusahaan juga berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi. Hal ini terbukti dengan penerbitan sertifikat penurunan emisi dari PLTM Gunung Wugul yang diperdagangkan di Bursa Carbon Indonesia. Selain itu, penerapan inisiatif _cofiring_ dengan biomassa di PLTU telah menunjukkan hasil yang positif.

Edwin menambahkan bahwa penerapan transformasi digital melalui _Advanced Analytics_ dan _Machine Learning_ menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan aset PLN Indonesia Power.

Untuk informasi lebih lanjut tentang PLN Indonesia Power, silakan kunjungi portal www.plnindonesiapower.co.id.

Terkini