PLN Indonesia Power Diakui Karena Inovasi Akselerasi Energi

Jumat, 18 Oktober 2024 | 14:10:14 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) terus menunjukkan komitmennya dengan mengimplementasikan inovasi untuk mempercepat transisi energi, mendukung pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emission pada 2060. Di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, upaya perusahaan telah mendapatkan pengakuan global.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menegaskan bahwa transisi energi bukan sekadar program, tetapi merupakan komitmen jangka panjang. Berbagai langkah telah diambil untuk mengurangi emisi karbon dari sektor kelistrikan.

“Transisi energi bagi kami adalah komitmen berkelanjutan. Penghargaan ini menjadi bukti keseriusan kami dalam mengelola manajemen energi sesuai dengan standar ISO:50001,” ujar Edwin.

Edwin menjelaskan bahwa untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan emisi karbon, PLN IP menerapkan dedieselisasi, seperti yang dilakukan di Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali pada PLTS Hybrid Nusa Penida.

“Di Nusa Penida, dengan beban puncak 11,3 MW, kami melaksanakan dedieselisasi pada PLTS Hybrid Nusa Penida yang memiliki kapasitas 3,5 MW, ditambah dengan Battery Energy Storage System 3 MWh. Ini dapat berkontribusi sebesar 31 persen pada saat beban puncak. Listrik yang dihasilkan bersih, karena kami fokus pada pengurangan emisi,” tambah Edwin.

Dalam upaya menurunkan emisi karbon, PLN Indonesia Power juga melaksanakan program cofiring, yang memanfaatkan biomassa sebagai sumber energi utama di pembangkit. Ini merupakan salah satu inovasi untuk mengurangi konsumsi batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

“Program cofiring ini adalah terobosan kami dalam akselerasi transisi energi, meningkatkan porsi energi terbarukan dalam bauran energi, serta mengurangi emisi karbon dari sektor kelistrikan,” jelas Edwin.

Pengakuan internasional atas upaya PLN Indonesia Power dalam transisi energi terlihat dari penghargaan yang diraih di ajang ASEAN Energy Awards (AEA) 2024, yang diadakan oleh ASEAN Center for Energy di Vientiane, Laos, bersamaan dengan Pertemuan Menteri Energi ASEAN yang ke-42 dan Forum Bisnis Energi ASEAN ke-24.

PLN IP meraih dua penghargaan melalui unit-unitnya, yakni PLN IP UBP Bali yang dinyatakan sebagai pemenang dalam kategori On Grid Local Grid pada ASEAN Renewable Energy Project Awards 2024 berkat inovasi “PLN IP UBP Bali’s Solar Hybrid Power Plant Transition to Dedieselization in Nusa Penida Island.”

Selain itu, PLN IP UBP Priok juga berhasil mendapatkan posisi 2nd Runner Up dalam kategori Energy Management in Buildings and Industry pada ASEAN Energy Efficiency and Conservation Best Practice Awards 2024.

Menteri Energi & Pertambangan Laos, Phosay Sayasone, menyampaikan bahwa ajang ini merupakan apresiasi bagi perusahaan-perusahaan yang berkontribusi dalam pengembangan energi di kawasan ASEAN.

“Malam ini, kami menggelar penghargaan AEA 2024 sebagai bentuk apresiasi kepada perusahaan yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam pengelolaan energi di kawasan ini. Terima kasih atas dedikasi dan kolaborasi selama pelaksanaan AMEM ini,” ungkap Phosay.

Dalam acara ASEAN Energy Award 2024, hadir juga Sekretaris Perusahaan PLN IP, Agung Siswanto, bersama para inovator dari PLN IP UBP Bali dan PLN IP UBP Priok untuk menerima penghargaan dari Menteri Energi & Pertambangan Laos dan perwakilan Menteri Energi di ASEAN.

Untuk informasi lebih lanjut tentang PLN Indonesia Power, kunjungi portal www.plnindonesiapower.co.id.

Terkini