Pertamina Hulu Energi Raih WK Melati, Dukung Potensi Eksplorasi Baru di Sulawesi

Selasa, 15 Oktober 2024 | 11:35:45 WIB

Kuta Selatan, Bali – Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina, sukses memenangkan lelang Wilayah Kerja (WK) Melati bersama konsorsium mitra, Sinopec International Energy Investment Holdings Limited dan KUFPEC Regional Ventures (Indonesia) Limited. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Dadan Kusdiana, pada acara Indonesia-China Energy Forum ke-7 (ICEF) di Bali, Selasa (3/9/2024).

Konsorsium PHE membawa kontribusi signifikan terhadap investasi total pada lelang WK Migas Tahap I Tahun 2024, dengan Komitmen Pasti sebesar USD12.700.000 dan bonus tanda tangan sebesar USD200.000.

Kemenangan PHE dalam lelang WK Melati merupakan kelanjutan dari pelaksanaan Studi Bersama (Joint Study) yang dilakukan pada tahun 2023 sebelum dilelang pada Mei 2024. WK Melati terletak di lepas pantai dan daratan, meliputi area seluas 8.453,7 km² dengan estimasi sumber daya sebesar 850 juta barrel minyak dan 4,7 triliun cubic feet gas.

Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim, menyatakan bahwa penunjukan WK Melati oleh Pemerintah merupakan wujud dukungan terhadap upaya berkelanjutan Pertamina dalam pengembangan eksplorasi dalam negeri. Chalid menegaskan, “Amanah pengelolaan WK Melati, serta wilayah kerja lainnya seperti WK West Ganal, WK Peri Mahakam, dan WK Bunga, adalah tanggung jawab besar yang akan kami realisasikan potensinya dengan teknologi dan operasi unggul, demi menambah sumber daya migas domestik untuk ketahanan energi nasional."

Chalid juga menambahkan bahwa PHE terus mengeksplorasi potensi di Indonesia Timur serta laut dalam, dan WK Melati sendiri merupakan wilayah eksplorasi frontier yang diharapkan bisa membuka prospek baru di sekitar wilayah Sulawesi sebagai sweetspot migas berikutnya.

Pada tahun 2023, PHE telah berkontribusi sebesar 68% dari produksi minyak nasional dan 33% dari produksi gas nasional. Untuk mempertahankan laju produksi migas dan memperkuat ketahanan energi nasional, akuisisi WK Eksplorasi menjadi salah satu strategi utama PHE. Hal ini juga bertujuan untuk memperkuat posisi Pertamina sebagai pemain utama dalam produksi migas domestik, serta meningkatkan profitabilitas perusahaan demi memberi nilai tambah bagi masyarakat dan pemangku kepentingan.

PHE berkomitmen menjaga praktik bisnis yang sesuai dengan tren investasi berkelanjutan serta prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Sejak Juni 2022, PHE telah menjadi anggota aktif dari United Nations Global Compact (UNGC), menerapkan Sepuluh Prinsip Universal UNGC dalam strategi dan operasional perusahaan.

Selain itu, PHE menegaskan komitmennya pada Zero Tolerance on Bribery, dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang tersertifikasi ISO 37001:2016, serta terus memastikan pencegahan fraud dan penyuapan.

PHE akan terus melanjutkan pengelolaan operasi secara profesional, baik di dalam maupun luar negeri, dengan mengedepankan prinsip prudent dan excellence. PHE berupaya menjadi perusahaan minyak dan gas kelas dunia dengan predikat Environmental Friendly, Socially Responsible, dan Good Governance.

Terkini