Kolaborasi Pertamina Group, SGI, dan Bell Textron Inc. Ciptakan Helikopter SAF Pertama di Indonesia

Senin, 30 September 2024 | 06:14:27 WIB

Bali – Pertamina Group semakin memperkuat perannya dalam mendukung transisi energi di sektor penerbangan melalui distribusi Sustainable Aviation Fuel (SAF). Pada perhelatan Bali International Airshow 2024 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, bekerja sama dengan Sayap Garuda Indah (SGI) dan Bell Textron Inc., helikopter Bell 407 berhasil mencetak sejarah sebagai helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan SAF. Hal ini menandai momen penting dalam upaya dekarbonisasi sektor penerbangan.

Dalam acara pengisian perdana dan demo penerbangan helikopter SGI di Bali International Airshow 2024 (19/09), Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menjelaskan bahwa distribusi Pertamina SAF menjadi salah satu komponen kunci dalam tujuan keberlanjutan yang lebih luas. Dengan penggunaan SAF yang semakin meningkat di armada penerbangan, Pertamina turut berperan penting dalam menurunkan jejak karbon di sektor tersebut.

“Jika pada tahun lalu Pertamina SAF berhasil melalui flight test pada pesawat komersial Boeing 737-800 NG, kini SGI secara resmi mengadopsi Pertamina SAF untuk helikopter Bell 407, menjadikannya helikopter pertama yang menggunakan SAF di Indonesia. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung upaya global dalam memerangi perubahan iklim,” ujar Riva.

Riva menambahkan bahwa momen penyaluran SAF di Bandara Ngurah Rai ini menunjukkan bahwa Indonesia dapat beradaptasi dengan tuntutan bauran energi di industri penerbangan internasional, di mana saat ini SAF menjadi solusi jangka menengah untuk mengurangi jejak karbon tanpa memerlukan perubahan pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet.

Pertamina SAF telah memenuhi berbagai standar internasional, termasuk sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk program Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) serta Renewable Energy Directive-European Union (RED-EU).

Pertamina juga memastikan bahwa SAF ini aman digunakan dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM) serta telah terdaftar sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).

“Sinergi ini tidak hanya mendorong teknologi penerbangan berkelanjutan, tetapi juga menunjukkan visi bersama antara Pertamina Group, SGI, dan Bell dalam menciptakan masa depan penerbangan yang lebih bersih dan ramah lingkungan,” tambah Riva.

Investasi SGI dalam SAF sejalan dengan komitmen terhadap praktik berkelanjutan dan menunjukkan visi bersama untuk masa depan penerbangan yang lebih bersih.

“Di SGI, kami bangga berada di garis depan transformasi penerbangan menuju keberlanjutan di Indonesia. Adopsi SAF bukan hanya langkah dalam mengurangi emisi karbon, tetapi juga komitmen untuk masa depan yang lebih baik bagi industri kami dan planet ini. Bermitra dengan Pertamina dan Bell Helicopters selaras dengan tujuan ESG kami, memperkuat dedikasi kami terhadap inovasi dan tanggung jawab. Kolaborasi ini menjadi contoh kuat bagaimana kita dapat mencapai dampak lingkungan yang berarti melalui kemitraan strategis, dan kami berharap dapat memperluas penggunaan SAF sebagai bagian dari misi kami untuk memimpin penerbangan berkelanjutan di wilayah ini,” ungkap François Lassale, CEO PT Sayap Garuda Indah.

Tak hanya itu, sinergi ini terwujud berkat dukungan Bell, produsen helikopter terkemuka yang turut mendukung implementasi SAF dalam armada buatannya. Kemitraan ini memfasilitasi transisi ke praktik penerbangan yang lebih berkelanjutan dan mempercepat pengurangan emisi karbon di sektor penerbangan.

“Bell merasa terhormat dapat bergabung dengan SGI dan Pertamina Group dalam mendukung penerbangan helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan,” ujar William Dickey, Direktur Pengembangan Bisnis Bell untuk Asia Pasifik.

“Tonggak sejarah ini menyoroti dedikasi Bell terhadap solusi bahan bakar alternatif dan diskusi berkelanjutan kami dengan para pelanggan dan regulator di seluruh Indonesia serta kawasan ini terkait penerapan SAF. Bersama-sama, kami berharap dapat memajukan penerapan teknologi penerbangan rendah karbon,” tambah William Dickey.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa Pertamina Group terus memasarkan SAF tidak hanya untuk transportasi udara jenis pesawat tetapi juga untuk helikopter, guna mendorong pemanfaatan SAF yang lebih luas.

“Tidak hanya untuk pesawat, Pertamina Group kini mampu mendistribusikan SAF untuk transportasi udara jenis helikopter bersama SGI. Ini membuktikan bahwa produk Pertamina SAF diakui oleh industri aviasi dan di masa mendatang akan memberikan dampak positif tidak hanya secara finansial tetapi juga dalam kontribusi perusahaan terhadap pengurangan emisi karbon,” ungkap Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Terkini