Pertamina Group Dorong Implementasi SAF pada Helikopter Bersama SGI dan Bell Textron Inc. untuk Dekarbonisasi Penerbangan

Selasa, 01 Oktober 2024 | 06:27:43 WIB

Bali – Pertamina Group terus memperkuat perannya dalam mendukung transisi energi di sektor penerbangan melalui distribusi Sustainable Aviation Fuel (SAF). Pada ajang Bali International Airshow 2024 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, bekerja sama dengan Sayap Garuda Indah (SGI) dan Bell Textron Inc., helikopter Bell 407 menjadi helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan SAF, menandai langkah penting dalam upaya dekarbonisasi sektor penerbangan.

Dalam acara pengisian perdana dan demo penerbangan helikopter SGI di Bali International Airshow 2024 (19/09), Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menyatakan bahwa komitmen distribusi Pertamina terhadap SAF merupakan bagian dari upaya yang lebih luas dalam mendukung keberlanjutan. Peningkatan penggunaan SAF di armada penerbangan berperan besar dalam mencapai pengurangan jejak karbon di sektor ini.

"Jika tahun lalu Pertamina berhasil melakukan uji coba penerbangan dengan SAF pada pesawat komersial Boeing 737-800 NG, kini SGI resmi mengadopsi Pertamina SAF untuk helikopter Bell 407, menjadikannya helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan SAF guna mengurangi emisi karbon dan mendukung upaya global dalam mengatasi perubahan iklim," jelas Riva.

Riva menambahkan bahwa penyaluran SAF di Bandara Ngurah Rai ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu beradaptasi dengan kebutuhan bauran energi di industri penerbangan internasional. Saat ini, SAF telah menjadi solusi jangka menengah yang efektif untuk mengurangi jejak karbon penerbangan tanpa memerlukan perubahan pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet.

Pertamina SAF telah memenuhi berbagai standar internasional, termasuk sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk program Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) serta Renewable Energy Directive-European Union (RED-EU). Pertamina juga memastikan bahwa SAF ini aman digunakan dan telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM) serta terdaftar sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).

“Sinergi ini tidak hanya mendorong teknologi penerbangan berkelanjutan tetapi juga menunjukkan visi bersama Pertamina Group, SGI, dan Bell dalam menciptakan masa depan penerbangan yang lebih bersih dan ramah lingkungan,” tambah Riva.

Investasi SGI dalam SAF sejalan dengan komitmen mereka terhadap praktik keberlanjutan dan menunjukkan visi bersama untuk masa depan penerbangan yang lebih bersih.

“Di SGI, kami bangga menjadi pionir dalam transformasi keberlanjutan penerbangan di Indonesia. Adopsi SAF bukan hanya langkah untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga komitmen untuk masa depan industri dan planet yang lebih baik. Bermitra dengan Pertamina dan Bell Helicopters selaras dengan tujuan ESG kami, memperkuat dedikasi kami terhadap inovasi dan tanggung jawab. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa kemitraan strategis dapat memberikan dampak lingkungan yang nyata, dan kami berharap dapat memperluas penggunaan SAF sebagai bagian dari misi kami untuk memimpin penerbangan berkelanjutan di seluruh wilayah,” ujar François Lassale, CEO PT Sayap Garuda Indah.

Dukungan Bell sebagai produsen helikopter terkemuka turut memfasilitasi implementasi SAF di armada helikopternya, mempercepat transisi menuju praktik penerbangan yang lebih ramah lingkungan serta berkontribusi pada pengurangan emisi karbon di sektor ini.

“Bell merasa terhormat dapat bergabung dengan SGI dan Pertamina Patra Niaga dalam mendukung penerbangan helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan,” kata William Dickey, Direktur Pengembangan Bisnis Bell untuk Asia Pasifik.

“Tonggak sejarah ini menyoroti dedikasi Bell terhadap solusi bahan bakar alternatif dan diskusi berkelanjutan kami dengan pelanggan serta regulator di seluruh Indonesia dan kawasan terkait penerapan SAF. Bersama-sama, kami berharap dapat memajukan penggunaan teknologi penerbangan rendah karbon,” tambah William Dickey.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa Pertamina Group terus memasarkan SAF tidak hanya untuk pesawat komersial, tetapi juga untuk helikopter, guna mendukung pemanfaatan SAF yang lebih luas.

“Tidak hanya untuk pesawat, Pertamina Group telah mendistribusikan SAF untuk transportasi udara jenis helikopter bersama SGI. Ini membuktikan bahwa produk Pertamina SAF telah diakui oleh industri aviasi dan akan memberikan dampak positif, baik secara finansial maupun dalam kontribusi pengurangan emisi karbon,” ungkap Fadjar.

Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina Group berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui berbagai program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina Group.

Terkini