Inovasi PLN Indonesia Power dalam Pemberdayaan Kelompok Nelayan dan UMKM

Selasa, 01 Oktober 2024 | 14:24:35 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) terus berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar pembangkit. Melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Semarang, PLN IP telah melaksanakan berbagai inovasi untuk memberdayakan masyarakat pesisir utara Pulau Jawa. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa UBP Semarang telah melaksanakan pendampingan untuk program pemberdayaan kelompok petani ikan dan program UMKM pengolahan hasil tangkapan ikan di wilayah Semarang.

"PLN IP UBP Semarang melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berdasarkan pemetaan sosial yang dilakukan perusahaan," kata Edwin.

"Dikarenakan lokasi pembangkit berada di area pesisir, PLN IP UBP Semarang menghadapi tantangan untuk mengembangkan program yang berhubungan dengan masyarakat pesisir," tambahnya.

Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Semarang, Flavianus Erwin Putranto, menambahkan bahwa program ini merupakan pengembangan yang direncanakan memiliki rantai nilai untuk menciptakan ekonomi sirkular di lingkungan masyarakat.

Dalam menjalankan program ini, PLN Indonesia Power UBP Semarang bermitra dengan kelompok nelayan di Kelurahan Tanjung Mas untuk mengembangkan potensi kelautan keramba jaring tancap. Melalui pendampingan ini, kelompok nelayan tersebut berhasil meraih omset hingga 60 juta rupiah per bulan.

"Dalam program pemberdayaan masyarakat yang terdampak langsung oleh aktivitas pembangkit, UBP Semarang memberikan bantuan berupa peningkatan kapasitas kelompok, penyediaan alat produksi operasional untuk nelayan, dan pemberian benih ikan bandeng," jelas Erwin.

PLN IP UBP Semarang juga bekerja sama dengan masyarakat melalui kelompok pengolahan ikan Koperasi Prima Indo Sutera dan Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Putri Laut, sebagai mitra di sisi hilir untuk penjualan ikan bandeng dari kelompok nelayan.

"PLN IP UBP Semarang dibantu oleh local hero memberikan dukungan dalam bentuk pengembangan kapasitas, peralatan produksi, pemasaran produk, dan sertifikasi," tuturnya.

Dalam upaya memberikan pendampingan, PLN Indonesia Power UBP Semarang menerapkan inovasi perusahaan berupa Low Temperature High Pressure Cooker (LTHPC) yang disediakan untuk kelompok pengolahan ikan bandeng. Alat ini dibuat dengan memanfaatkan sisa turbin compartment yang tidak terpakai sebagai bahan dasar.

Penggunaan inovasi LTHPC ini meningkatkan efisiensi proses produksi olahan ikan bandeng, sehingga dapat menghemat biaya produksi dan meningkatkan pendapatan hingga 177 juta rupiah.

"Saat ini, LTHPC tersebut sudah dikembangkan dengan menggunakan tenaga listrik untuk operasionalnya, yang semakin menambah efisiensi proses produksi," jelas Erwin.

Erwin mengungkapkan bahwa keberhasilan pemberdayaan kelompok ini telah direplikasi hingga kelompok ketiga, yaitu Poklahsar Global Milkfish.

Ketua Poklahsar Putri Laut, Suhartono, menyatakan bahwa program yang dijalankan PLN IP UBP Semarang sangat membantu operasional usaha, yang berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan anggota kelompok tersebut.

"Program ini sangat membantu kami. Dengan penggunaan LTHPC, kami dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga. Awalnya, kami hanya bisa memproduksi 5 kg bandeng sekali masak, namun sekarang bisa mencapai 40 hingga 50 kg," ujarnya.

"Selain itu, alat LTHPC menjaga kualitas gizi dari ikan bandeng, sehingga tetap menjadi prioritas utama. Berkat berbagai bantuan fasilitas, pelatihan, dan perijinan yang diberikan oleh PLN IP, kami berhasil meningkatkan pendapatan 21 UKM yang tergabung dalam Poklahsar Putri Laut sebesar Rp1.100.000,- per bulan. Dengan pendapatan ini, kami dapat membantu perekonomian keluarga menjadi lebih baik. Ayo makan ikan agar cerdas!" tambahnya.

PLN IP UBP Semarang juga memiliki program pengembangan UMKM Kopi Endemix dan kelompok tani Berkah Wana Lestari di Ngesrep Balong, Kendal, sebagai upaya konservasi lingkungan di wilayah wisata yang merupakan kawasan konservasi keanekaragaman hayati. Saat ini, produk dari UMKM Kopi Endemix dengan merk dagang Kopi Endemica telah berhasil menembus pasar nasional.

Erwin menegaskan bahwa PLN Indonesia Power UBP Semarang juga mendukung pelestarian keanekaragaman hayati dan penyerapan karbon melalui program pemberdayaan masyarakat di Desa Wisata Kabupaten Kendal. Program ini meningkatkan kapasitas SDM kelompok tani Kopi Berkah Wana Lestari dan UMKM Kopi Endemix dalam budidaya berbasis Good Agricultural Practices serta pengolahan hasil panen kopi.

"Dari program ini, 15 petani kopi dan 22 anggota Pokdarwis Pucue’ Kendal berhasil meningkatkan pendapatan kelompok tani hingga 315 juta rupiah dan UKM Kopi Endemix mencapai 100 juta rupiah selama periode Januari hingga Juli 2024," tutup Erwin.

Local Hero UMKM Endemix, Wahyudi, mengungkapkan bahwa edukasi dari PLN IP UBP Semarang telah mengubah perilaku masyarakat. "Dulunya, banyak yang berburu tanaman dan burung langka, kini mereka menjadi aktivis lingkungan yang melindungi keanekaragaman hayati. Selain itu, 15 pemuda desa mendapatkan penghasilan rata-rata sebesar Rp1.030.000,- per bulan. Pendapatan ini sangat membantu perekonomian keluarga, dan mereka juga mendapatkan keterampilan baru sebagai barista serta dalam pengelolaan desa wisata. Curug Lawe Secepit yang kini semakin dikenal masyarakat adalah hasil kerja keras anggota Pokdarwis," tegas Wahyudi.

Terkini