Maskapai Internasional Pertama: Virgin Australia Airlines Gunakan Sustainable Aviation Fuel dari Pertamina

Sabtu, 28 September 2024 | 18:29:20 WIB

Bali – PT Pertamina Patra Niaga memperluas distribusi Sustainable Aviation Fuel (SAF) secara global. Virgin Australia Airlines menjadi maskapai internasional pertama yang menerima layanan SAF dari Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai, yang ditandai dengan seremoni “First International Uplift” di Bali International Airshow di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya, menjelaskan, “Penyaluran SAF perdana di Bandara Ngurah Rai menunjukkan bahwa Indonesia dapat beradaptasi dengan kebutuhan bauran energi di industri penerbangan internasional. SAF merupakan solusi jangka menengah untuk mengurangi jejak karbon tanpa memerlukan perubahan pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar.”

Maya juga menambahkan bahwa SAF yang disalurkan telah mengacu pada framework sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) untuk Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) serta Renewable Energy Directive-EU. Selain itu, SAF memenuhi standar internasional yang ditetapkan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM) dan termasuk dalam kategori Corsia Eligible Fuel (CEF) yang dapat diklaim kepada International Civil Aviation Organization (ICAO).

"SAF Pertamina mengurangi emisi karbon dari bahan bakar fosil, karena terdiri dari 38,43% synthetic kerosene yang dihasilkan dari minyak jelantah dan 61,57% avtur fosil," tambahnya.

Fiona Walmsley, General Manager Sustainability Virgin Australia, mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan langkah awal dalam upaya kedua negara mencapai target Net Zero Emission. "Dengan kolaborasi ini, Indonesia dan Australia berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon dan menerapkan solusi ramah lingkungan dalam sektor aviasi," ujar Fiona.

Sebanyak sekitar 160 kiloliter SAF disalurkan untuk pesawat Boeing 737 Virgin Australia selama dua hari penerbangan di Ngurah Rai, yaitu pada 18 dan 19 September 2024. Virgin Australia melayani rute penerbangan dari Denpasar ke Brisbane, Melbourne, Sydney, dan Gold Coast.

Proses pengelolaan SAF di Aviation Fuel Terminal Ngurah Rai dilakukan dengan metode chain of custody tipe mass balance, di mana avtur fosil dicampurkan dengan bahan bakar terbarukan dalam tangki yang sama, meskipun pencatatan dan pembukuan dilakukan secara terpisah.

Penyaluran SAF ke pasar global menjadi komitmen nyata PT Pertamina Patra Niaga dalam mendukung transisi energi di sektor aviasi dan target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060. SAF, yang diproduksi dari limbah dan diolah di kilang bersama bahan bakar fosil, dapat mengurangi emisi karbon hingga 84% dibandingkan dengan bahan bakar jet konvensional, serta telah disertifikasi ISCC CORSIA dan ISCC RED-EU.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa penjualan SAF kepada Virgin Australia Airlines merupakan tonggak penting bagi Pertamina. "Ini menunjukkan bahwa produk kami diterima oleh maskapai global. Ke depan, Pertamina akan terus mengembangkan SAF sebagai bagian dari komitmen untuk mengurangi jejak karbon dan menghadirkan bahan bakar penerbangan yang lebih ramah lingkungan," tegas Fadjar.

Terkini